Ahlan Wa Sahlan , , , , , , ,

بِسْــــــــــــــــــمِ ﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم ..

لا تزول قدما عبد يوم القيامة حتى يسأل عن عمره فيما أفناه وعن علمه فيما فعل به و عن ماله من أين اكتسبه وعن جسمه فيما أبلاه

”Tidak bergeser kedua kaki seorang hamba pada hari kiamat, hingga ditanya tentang empat perkara, tentang umurnya untuk apa dihabiskan, ilmunya bagaimana dia amalkan, hartanya dari mana ia dapatkan dan untuk apa ia belanjakan dan tentang tubuhnya bagaimana dia memanfaatkanya.”

(HR. at-Tirmidzi)

Abdullah Ibnu Mas’udz bahwasanya dia berkata “Tidaklah aku menyesali sesuatu seperti penyesalanku atas suatu hari yg berlalu dgn terbenamnya matahari semakin berkurang umurku tetapi tidak bertambah amalanku.

Sabtu, 11 Agustus 2012

BUHUL CINTA

Cinta adalah akad dan pernikahan…
Cinta adalah airnya kehidupan bahkan ia adalah rahasia kehidupan…
Cinta adalah kelezatan ruh, bahkan ia adalah roh kehidupan…

Dengan Cinta…
menjadi terang semua kegelapan…
akan cerah kehidupan…
akan menari hati…
dan akan bersih qalbu…

Dengan cinta semua kesalahan akan dimaafkan…
Dengan cinta semua kelalaian akan diampunkan…
Dengan cinta akan dibesarkan makna kebaikan…
Kalaulah bukan kerana cinta…

Maka tidak akan saling meliuk satu dahan dengan dahan lainnya,
Kalaulah bukan kerana cinta…

Tidak akan merunduk rusa betina kepada jantannya,
Tidak akan menangis tanah yang kering terhadap awan yg hitam,
Dan bumi tidak akan tertawa terhadap bunga pada musim semi…
Ketika cinta hampa dalam kehidupan

Maka jiwa akan sempit dan terjadilah pertikaian dan perselisihan…

Ketika cinta telah hilang…
Maka akan layu bunga…
Akan padamlah cahaya…
Akan pendeklah usia…
Akan kering danau dihutan belantara…

Dan akan silih berganti datang penyakit dan sengsara…
Kalau cinta telah sirna…

Tatkala itulah lebah meninggalkan bunga…
Tatkala itu burung pipit meninggalkan sarangnya…
Tatkala itu lah kutilang tidak hinggap lagi pada pucuk cemara…
Sekiranya lautan mempunyai pantai…

Dan sekiranya sungai mempunyai muara…
Maka lautan cinta tidak berpantai…
Dan sungai cinta tidak bermuara…

kutipan dari buku Buhul Cinta karya Ust Armen Halim Naro rahimahullah


Kamis, 09 Agustus 2012

Afwan, Saya Boleh Kenalan Ukhti??

Katanya kalau mau disebut gaul, area pergaulan kita otomatis kudu luas. 1001 cara bisa kita lakukan buat mendapatkan teman. Dan, satu orang dengan yang lain, biasanya pada nggak sama.

Salah satu fenomena anak muda yang menarik sekarang ini untuk mendapatkan kawan, adalah dengan cara SKSD alias sok kenal sok dekat. Cara ini katanya dinilai ampuh plus teruji buat ngangkat citra diri pelakunya. Mereka biasanya adalah orang yang kudu punya PD level akut. Dan tanggapan dari orang sekitarpun yang bermunculan, ada yang positif, tapi nggak sedikit juga yang menganggap sebaliknya.

Fenomena ini juga banyak masuk di kalangan akhwat N' ikhwan loh. Tapi kebanyakan dari mereka bukan hanya sekedar buat menjaring teman, tapi juga buat menarik perhatian lawan jenis. Tapi kelanjutannya, sayang banget friend. Program SKSD biasanya bakal nge delete rasa low profile yang ada di diri mereka. Yups, seperti kamu tahu, orang yang SKSD kudu dan wajib punya bahan buat mempesonakan lawan bicaranya. Dan bahan baku itu tentunya kudu "wah" dunk, biar dia tertarik.

Selain soal PD, langkah SKSD ini juga membutuhkan bumbu kebal malu. Contoh aja Kalau ketemu akhwat di jalan, tiba- tiba saja menyapa: "Assalamualaikum ukhti!". Nggak lupa pasang senyum paling cute dan seolah- olah bakat mendadak preman yang may be bawaan lahir, hilang entah kemana. 

Contoh lain, ikhwan atau akhwat yang tiba- tiba kirim sms atau nge-add FB, karena terpesona foto lawan jenisnya yang kelihatan unyu'- unyu' banget. Jurus SKSDnya nggak kalah jitu, friend. Awalnya sekedar tanya jadwal kajian, lama- lama tanya no HP, dan berakhir dengan " ukhti/akhi... sudah punya calon"?...

Friend, emang SKSD nggak selalunya 100% negatif tulen. Tapi yang kudu kita ingat adalah kalau semua hal itu akan tercapai dengan baik kalau kita tahu tatakrama alias sopan santun. Lagian kalau kamu santun, orang juga makin nambah segan ke diri kita. Efeknya, gambaran diri kamu akan jauh lebih plus bukan?. Yups pergaulan pun punya aturan dalam syariat, friend. Dan walaupun tujuan kamu baik, tapi nggak berarti kamu bisa menghalalkan segala cara buat merealisasikannya, termasuk dengan cara SKSD itu tadi. Dan apapun yang kita lakukan, seharusnya dilandasi hanya karena Allah saja. Bukan untuk mendapatkan simpatik seseorang, apalagi sampai berniat menggoda lawan jenis. Dengan kata lain, bukan cuma sekedar karena selera kita saja, tapi gimana dengan ridho Allah, itu justru yang paling utama.

So, buat kamu para cewek- cewek cantik dan sholihah, jaga diri baik- baik ya. kalau sampai ada cowok- cowok yang ngajak kenalan, jangan buru- buru girang atawa GR. Trus jangan lupa, belajar lah menghargai diri kamu sendiri dengan memilah dan memilih dengan siapapun yang ngajak "kenalan" kamu.

Dan buat kamu cowok- cowok sholeh, semakin sholeh kamu, nggak pake acara tebar pesona dan SKSD pun, kamu justru akan sudah terlihat lebih menawan kok. kesholehan yang terpancar, itu justru yang mengindahkan, Friend


Maafkan Aku Istriku

Kendati dirinya telah keliling dunia, bahkan hampir tidak ada negara baru di dalam peta, dan terlalu sering naik pesawat terbang sehingga seperti naik mobil biasa, namun istrinya belum pernah naik pesawat terbang kecuali pada malam itu. Hal itu terjadi setelah 20 tahun pernikahan mereka. Dari mana? Dan kemana? Dari Dahran ke Riyadh. Dengan siapa? Dengan adiknya yang orang desa dan bersahaja yang merasa dirinya harus menyenangkan hati kakaknya dengan semampunya. Ia membawa wanita itu dengan mobil bututnya dari Riyadh menuju Dammam. Pada waktu pulang, wanita itu berharap kepadanya agar ia naik pesawat terbang. Wanita itu ingin naik pesawat terbang sebelum meninggal. Ia ingin naik pesawat terbang yang selalu dinaiki Khalid, suaminya, dan yang ia lihat di langit dan di televisi.

Sang adik mengabulkan keinginannya dan membeli tiket untuknya. Ia menyertakan putranya sebagai mahramnya. Sementra ia pulang sendirian dengan mobil sambil diguncang oleh perasaan dan mobilnya.

Malam itu Sarah tidak tidur, melainkan bercerita kepada suaminya, Khalid, selama satu jam tentang pesawat terbang. Ia bercerita tentang pintu masuknya, tempat duduknya, penerangannya, kemegahannya, hidangannya, dan bagaimana pesawat itu terbang di udara. Terbang!! Ia bercerita sambil tercengang. Seolah-olah ia baru datang dari planet lain. Tercengang, terkesima, dan berbinar-binar. Sementara suaminya memandanginya dengan perasaan heran. Begitu selesai bercerita tentang pesawat terbang, ia langsung bercerita tentang kota Dammam dan perjalanan ke sana dari awal sampai akhir. Juga tentang laut yang baru pertama kali dilihatnya sepanjang hidupnya. Dan juga tentang jalan yang panjang dan indah antara Riyadh dan Dammam saat ia berangkat. Sedangkan saat pulang ia naik pesawat terbang. Pesawat terbang yang tidak akan pernah ia lupakan unuk selama-lamanya.


Ia berlutut seperti bocah kecil yang melihat kota-kota hiburan terbesar untuk pertama kalinya dalam hidupnya. Ia mulai bercerita kepada suaminya dengan mata yang berbinar penuh ketakjuban dan kebahagiaan. Ia melihat jalan raya, pusat perbelanjaan, manusia, batu, pasir, dan restoran. Juga bagaimana laut berombak dan berbuih bagaikan onta yang berjalan. Dan bagaimana ia meletakkan kedua tangannya di air laut dan ia pun mencicipinya. Ternyata asin…

Rabu, 08 Agustus 2012

Cinta Suci Zahrana



Zahrana lukisan cinta suci
Nelangsanya hatimu sepi, senyummu tetap dalam ikhlas
Biar lama menanti tetap hati berpegang, cintamu suci


Zahrana risalah cinta suci
Cintamu hanya karena Allah walau dingin hati membeku
Menggunungnya hinaan, sebutan perawan tua, cintamu tetap suci


Sebut nama-Nya, dekat dengan-Nya, pinta pada-Nya
Segala perkara hidup dan cintamu indah pada waktunya


Takdirkan cinta atas restu-Nya, atas pilihan-Nya
Serahkan seluruh urusan cinta dan hidup hanya pada Allah, zahrana


Zahrana risalah cinta suci
Cintamu hanya karena Allah walau dingin hati membeku
Menggunungnya hinaan, sebutan perawan tua, cintamu tetap suci


Sebut nama-Nya, dekat dengan-Nya, pinta pada-Nya
Segala perkara hidup dan cintamu indah pada waktunya


Takdirkan cinta atas restu-Nya, atas pilihan-Nya
Serahkan seluruh urusan cinta dan hidup hanya pada Allah, Zahrana


Oleh Ummu Abdillah Asy Syuhada 08 Agustus 2012

Batasan Melihat Calon Istri

Pertanyaan.
Syaikh Abdul Aziz bin Baz ditanya : Apabila seorang pemuda datang untuk meminang seorang putri apakah ia wajib melihatnya ? Apakah juga boleh perempuan itu membuka kepalanya agar tampak lebih jelas kecantikannya bagi pelamar ? Dengan hormat saya mohon penjelasannya.



Jawaban.
Tidak apa-apa, akan tetapi tidak wajib. Dan dianjurkan kalau ia melihat perempuan yang dilamar dan perempuan itu juga melihatnya, karena Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan kepada lelaki yang melamar seorang perempuan agar melihatnya. Yang demikian itu adalah lebih menumbuhkan rasa cinta kasih diantara keduanya. Jika perempuan itu membuka muka dan kedua tanganya serta kepalanya maka tidaklah mengapa.

Sebagian Ahli ilmu (Ulama) berpendapat: Cukup muka dan kedua tangan saja. Pendapat yang shahih adalah tidak ada pelamar melihat kepala (perempuan yang dilamar), muka, kedua tangan dan kedua kakinya, berdasarkan hadits di atas. Akan tetapi hal itu tidak boleh dilakukan secara berduaan, melainkan harus didampingi oleh ayah perempuan itu atau saudaranya yang laki-laki atau lainnya.

Sebab Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Artinya : Jangan sampai seorang lelaki berduaan dengan seorang wanita, kecuali didampingi oleh mahramnya." [Muttafaq ‘alaihi]

Sabda beliau juga, "Artinya : Tiada seorang laki-laki berduaan dengan seorang perempuan melainkan yang ketiganya adalah syetan." [Riwayat Imam At-Turmudzi dan Imam Ahmad dari hadits Ibnu Umar, dari hadits Jabir dan dari hadits 'Amir bin Rabi’ah]

Berdebar Saat Dilamar,,???

Selain akad nikah, khitbah mungkin menjadi satu momen yang paling menegangkan selain tentunya membahagiakan. Karena itu ia termasuk dalam satu bagian hidup yang sangat dinantikan. Oleh karena itu, menjelang khitbah, biasanya (baik pelamar maupun yang dilamar) sama-sama akan merasakan deg-degan. Rata-rata karena takut nantinya bagaimana. Si pelamar takut si akhwat tidak mau, sedangkan si gadis takut ikhwannya tidak berkenan. Apalagi kalau saat khitbah dibarengi dengan nazhar (melihat calon), bisa dipastikan akan membuat hati akan terguncang tidak karuan, lebih-lebih jika keduanya belum pernah bertemu.

Nah kiranya peru disiapkan segala sesuatunya agar prosesi khitbah tersebut lancar sesuai rencana.

Pastikan Hati

Sebelum acara khitbah, kedua pihak hendaknya memastikan bahwa benar-benar telah siap menikah, secara lahir maupun secara batin, juga siap untuk diterima atau ditolak. Apalagi bila proses sebelumnya (ta'aruf-red) dilakukan sendirian, dalam artian baru melibatkan kedua calon pengantin dan mak comblang, belum sampai kepada orang tua. Sehingga keyakinan kuat dalam hal ini sangat dibutuhkan agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan saat peminangan.

Dengan keyakinan yang kuat, Insya Allah apapun akan bisa dilewati dengan mudah. Tidak lupa hendaknya terus bertawakkal kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Karena hanya Allah yang bisa mempersulit atau mempermudah urusan. Dengan sikap seperti ini, setiap halangan yang menghadang akan bisa diselesaikan dengan baik. Dan bila ternyata masih ada keraguan, hendaknya tidak memaksakan diri untuk maju. Karena siapa tahu itu awal dari sesuatu yang kurang baik.

Senin, 06 Agustus 2012

Hidup Ini Indah bagi yang Tau ^_^


Aku minta kepada Allah setangkai bunga segar,
Allah memberiku kaktus berduri ..

Aku minta kepada Allah hewan mungil nan cantik,
Allah memberiku ulat berbulu ..

Aku sedih, kecewa dan bertanya tanya ..
Betapa tidak adilnya Allah kepadaku.

Namun seiring dengan berjalannya waktu ..
Kaktus itu berbunga indah ..
bahkan sangat indah.
Dan ulat berbulu itu tumbuh dan berubah, menjadi kupu kupu yang amat cantik ..

Inilah jalan Allah ..
Semua indah pada waktunya ..
Allah tidak memberi apa yang kita inginkan,
Tapi Allah memberi apa yang kita butuhkan.. Subhanallah.

ALLAH tidak pernah menjanjikan bahwa langit itu selalu biru...
Bunga selalu mekar dan mentari selalu bersinar....

Tapi ketahuilah bahwa ALLAH selalu memberi pelangi disetiap badai...

Senyum di setiap air mata..,berkah disetiap cobaan dan jawaban di setiap do'a...

Janganlah pernah menyerah....teruslah berjuang......
Hidup bukanlah satu tujuan..,melainkan perjalanan.....
Nikmatilah..........

Hidup adalah tantangan....
Hadapilah....

Hidup adalah anugerah....
Terimalah....

Hidup adalah pertandingan....
Menangkanlah.....

Hidup adalah tugas.....
Selesaikanlah.....

Hidup adalah cita cita....
Capailah....

Hidup adalah misteri....
Singkapkanlah....

Hidup adalah kesempatan....
Ambilah....

Hidup adalah lagu....
Nyanyikanlah....

Hidup adalah janji.....
Penuhilah....

Hidup adalah keindahan...
Bersyukurlah....

Hidup adalah teka teki....
Pecahkanlah....

Satu hal yang membuat kita bahagia adalah CINTA...

Dan satu hal yang membuat kita dewasa adalah MASALAH...
Dunia diciptakan untuk sebuah MASALAH...
Hadapilah sejuta MASALAH apa bila MASALAH itu bisa memberi manfaat kepada kita dan banyak orang di sekitar kita.....
Akan tetapi HINDARI satu masalah apabila masalah itu akan memberi MUDHARAT kepada kita dan orang di sekitar kita...........

***

Kata Bijak Hari Ini

Bahagialah dengan apa yang engkau peroleh, menerima apa adanya pemberian Allah, tinggalkanlah mimpi yang tidak sesuai dengan yang engkau usahakan dan di luar kemampuan.

Aku Wanita yang di Poligami

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh..

Terasa dunia akan runtuh ketika kau meminta izin kepadaku untuk menikah lagi. Membayangkan kau, suamiku tersayang, sedang membagi cinta, p
erhatian dan segala kesenangan duniawi lainnya dengan wanita lain, bukan hanya sekedar mendatangkan pusing dan mual tapi juga penyakit cemburu serta sakit hati yang mungkin tak akan berkesudahan bagiku. Jangan protes wahai suamiku, Bahkan istri-istri nabi yang muliapun, mereka tak bisa menghindar dari kecemburuan. Semua itu karena cinta yang teramat sangat untukmu.

Sejenak akupun buru- buru mengadakan koreksi kilat tentang apa yang kurang dari diriku, atau tentang apa yang selama ini menjadi kelemahanku selama ini. Seakan semua daya upaya akan aku kerahkan ketika menyadari bahwa kenyataan didepan akan sebentar lagi sampai kepadaku. Dan akhir dari usaha itu adalah cara yang aku fikir efektif untuk menghadang kenyataan takdir yang akan diberikan Allah untukku
Akhirnya hari itupun datang saat aku harus mengatakan sebuah jawaban untukmu. Ya Allah, wanita mana yang ingin cintanya terbagi. Wanita mana yang kuat melihat suaminya bermesraan dan bahagia bersama suamiku..suamiku yang sangat aku cintai. Ya Allah, bahkan jika kenyataan ini terbalik, dan dia berada pada posisiku, sanggupkah engkau wahai suamiku?
Imanku mengatakan aku bisa merelakanmu, namun kecemburuan dan perasaanku mengunci hatiku untuk tetap mengatakan tidak, tidak dan tidak untukmu. Pernikahan kita adalah tentang kita, kau dan aku, sama sekali tidak tentang dia. Dan lalu bagaimana mungkin kau tega memasukkan dia kedalam kebahagiaan kita? Apakah selanjutnya kita akan bahagia, suamiku?

Minggu, 05 Agustus 2012

Sufyan Bin ‘Uyainah Rahimahullah(Kunikahi dia karena Agamanya)

Orang alim ini dilahirkan pada tahun 107 H pada pertengahan bulan Syawwal, dan ajal menjemputnya pada hari Sabtu, 1 Rajab 198 H. Nasab lengkapnya, Sufyan bin ‘Uyainah bin Abi ‘Imran al Kufi. Dia dikenal dengan panggilan Abu Muhammad.

Ayahnya seorang pegawai pada masa Khalid bin Abdillah Al Qasri. Tatkala Khalid diberhentikan dari jabatan Gubernur Iraq dan digantikan oleh Yusuf bin Umar ats Tsaqafi, pejabat baru ini mencari-cari para staff pada masa pemerintahan Khalid, sehingga mereka berlarian untuk menyembunguikan diri. ‘Uyainah, Ayah Sufyan kecil, melarikan diri sampai ke kota Mekkah dan akhirnya memutuskan berdomisili disana.

Ketika ia menapak usia lima belas tahun, ayahku memanggil, seraya berpesan :

 “Wahai Sufyan! Masa kanak-kanak sudah lepas darimu, maka kejarlah kebaikan, supaya engkau termasuk orang-orang yang mengejarnya. Jangan tertipu dengan pujian orang-orang yang menyanjungmu dengan pujian yang Allah mengetahui, bahwa keadaanmu berlawanan dengan itu. Sebab, tidak ada orang yang berkata baik kepada orang lain tatkala ia sedang senang, kecuali ia akan berkata kejelekan kepadanya serupa ketika ia sedang dilanda amarah.

 Nikmati kesendirian daripada bergaul dengan kawan-kawan yang buruk. Jangan engkau alihkan prsangka baikku kepadamu kepada prasangka lain. Dan tidak akan ada orang yang berbahagia bersama dengan ulama, kecuali orang-orang yang mentaati mereka”.Mendengar nasihat ayahnya ini Sufyan berkata dalam hati : ”Sejak itu, aku menjadikan pesan Ayah sebagai arah kompasku, berjalan bersamanya, tidak menyimpang darinya”.

Begitulah yang ia jalani. Sejak usia dini, ulama besar ini telah menyibukkan diri pada pendalaman ilmu din. Tepatnya pada tahun 119 H.
Ibnu ’Uyainah mengisahkan tentang dirinya : ”Aku keluar menuju masjid, dan aku melihat-lihat halaqah-halaqah (majlis ilmu) yang ada. Bila aku lihat ada kumpulan ulama dan orang-orang tua, maka aku menghampirinya”.
Dia menceritakan: ”Aku duduk di majlis ilmu Ibnu Syihab dalam usia enam belas tahun tiga bulan”.
Salah satu yang menunjukkan keberuntungannya, sebanyak delapan puluh ulama besar dari kalangan tabi’in sempat ia jumpai. Misalnya, ’Amr bin Dinas, az Zuhri, Muhammad bin al Munkadir, al A’masy, Sulaiman at Taimi, Humaid ath Thawil.
Tentang kekuatan hafalannya, ia berkata, ”Aku tidak pernah menulis sesuatu, kecuali sudah aku hafal sebelum aku menuliskannya.”

Tak pelak, berkat pergaulannya dengan ulama-ulama besar, telah membentuk dirinya menjadi pribadi yang teguh, luas ilmunya dan mendalam. Ia menjadi nara sumber dalam berbagai permasalahan dan tempat curahan isi hati.

Yahya bin Yahya an Naisaburi menceritakan: ”Suatu hari, ada seorang lelaki mendatangi Sufyan dengan berkata : ’Wahai , Aba Muhammad (yang dimaksud adalah Sufyan). Aku ingin mengadukan kepadamu tentang keadaan istriku. Aku menjadi lelaki yang paling hina dan rendah dimatanya”.

Maka Sufyan menggeleng-gelengkan kepala heran, dan kemudian berujar : ”Mungkin, keadaan itu muncul karena engkau menikahainya untuk meraih kehormatan?”
Lelaki itu pun mengakuinya: ”Ya, betul wahai Aba Muhammad”.
Sufyan lalu berpesan: ”Barang siapa pergi karena mencari kehormatan, niscaya akan diuji dengan kehinaan. Barangsiapa mengerjakan sesuatu lantaran dorongan harta, niscaya akan diuji dengan kefakiran. Barang siapa bergerak karena dorongan din, niscaya Allah akan menghimpun kehormatan dan harta bersama dinnya”.

Berikutnya, Sufyan mulai berkisah :

”Kami adalah empat bersaudara, Muhammad, Imran, Ibrahim, dan aku sendiri. Muhammad adalah kakak sulung., Imran anak bungsu. Sedangkan aku berada di tengah-tengah. Tatkala Muhammad ingin menikah, ia menginginkan kemuliaan nasab. Maka ia menikahi wanita yang lebih tinggi status sosialnya. Kemudian Allah mengujinya dengan kehinaan.
Sedangkan Imran, (saat menikah) ingin mendapatkan harta. Maka ia menikahi wanita yang lebih kaya dari dirinya. Allah kemudian mengujinya dengan kemiskinan. Keluarga wanita mengambil seluruh yang dimilikinya, tidak menyisakan sedikitpun.Aku pun merenungkan nasib keduanya. Sampai akhirnya Ma’mar bin Rasyid datang menghampiriku. Aku pun berdiskusi dengannya. Aku ceritakan kepadanya peristiwa yang menimpa para saudaraku. Ia mengingatkanku dengan hadits Yahya bin Ja’daj dan hadits ’Aisyah.

Hadits Yahya bin Ja’dah yang dimaksud, yaitu sabda Nabi Shollallahu ’alayhi wa sallam:
”Wanita dinikahi karena empat perkara: karena hartanya, status sosialnya, kecantikannya dan dinnya. Carilah waniya yang beragama, niscaya tanganmu akan beruntung”.
Sedangkan hadits ’Aisyah, Nabi Shollallahu ’alayhi wa Sallam bersabda :
Wanita yang paling besar berkahnya adalah waniya yang paling ringan beban pembiayaannya”
Maka, aku memutuskan untuk memilih bagi diriku (wanita yang) memiliki din dan beban yang ringan untuk mengikuti Sunnah Rasulullah Shollallahu ’alayhi wa sallam. Allah menghimpunkan bagiku kehormatan dan limpahan harta dengan sebab agamanya”.

Itulah salah satu hikmah yang muncul dari lisannya. Tidak sedikit untaian hikmah dari Sufyan yang mencerminkan kedekatannya dengan Al Khaliq, Allah Subhaanahu wa Ta’Ala.
Sufyan bin ’Uyainah pernah ditanya tentang hakikat wara’, Dia pun menjelaskan, wara’ adalah keinginan untuk mendalami ilmu din yang menjadi sarana untuk mengenal seluk-beluk wara’. Sebagian orang menganggap sikap wara’ tercermin pada sikap diam dalam waktu yang lama dan sedikit bicara, padahal tidak demikian. Menurut kami, sesungguhnya orang yang berbicara lagi alim, itu lebih afdhal dan lebih wara’ dibandingkan lelaki yang jahil lagi diam.

Sufyan bin ’Uyainah juga memiliki hikmah yang menunjukkan kedalaman ilmunya. Dia menyatakan, permisalan ilmu adalah bagaikan negeri kufur atas negeri Islam. Apabila penganut Islam meninggalkan jihad, niscaya orang-orang kafir akan datang dan mengambil Islam. Jika orang-orang meninggalkan ilmu, maka mereka menjadi manusia-manusia bodoh.
Tentang pentingnya menyampaikan ilmu yang sudah diketahui, dia berkata : ”Tidaklah disebut (sebagai) alim orang yang mengetahui kebenaran dan kejelekan. Tetapi, orang alim sejati ialah orang yang mengetahui kebaikan dan mengikutinya, serta mengetahui kejelekan dan menjauhinya”.

Semoga Allah menganugerahinya dengan rahmat yang luas dan menempatkannya di surga-Nya yang tertinggi.

Ditulis kembali Oleh Ummu Abdillah Asy Syuhada pada tanggal 5 Agustus 2012…Untuk segenap sodara seiman dimanapun berada…..

Sholatlah Dengan Menggunakan Sutroh

Assalamualaykum Warahmatullahi Wabarakatuh,,

Seringkali kita lihat seseorang dengan santai berlalu-lalang di depan orang yang sedang sholat tanpa merasa risih, padahal perbuatan sembrono ini bisa mengurangi pahala sholat orang lain atau bahkan sampai membatalkannya. Imam Adz Dzahabi telah memasukkan perbuatan tersebut sebagai perbuatan dosa besar sebagaimana dalam kitab Al Kabaair, begitupula para ulama lain juga menyatakan demikian. Kesalahan ini diperparah dengan sholatnya seorang tanpa menghadap tabir pembatas (baca: sutroh) di depannya, sehingga orang lain merasa leluasa berlalu lalang sementara ia sendiri juga tidak berusaha menghalangi.

Perintah Nabi Agar Sholat Menghadap Sutroh dan Mendekat Kepadanya
Ketahuilah, disyariatkannya sholat menghadap pembatas/sutroh telah ditegaskan oleh perintah Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam dalam banyak hadits dan perbuatan beliau. Bahkan banyak dari kalangan ulama yang menyatakan wajibnya mengambil sutroh. Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah kalian sholat kecuali menghadap sutroh, dan jangan biarkan seorangpun lewat di depanmu, jika dia enggan maka tolaklah dengan lebih keras, karena syaithon bersamanya.” (HR Muslim, Ibnu Khuzaimah) dalam riwayat lain, “… karena sesungguhnya dia itu adalah syaithon.” (HR. Bukhori, Muslim). Perintah tersebut berlaku baik seseorang takut akan ada yang lewat di depannya atau tidak, di manapun ia berada. Dan hukum ini ditujukan untuk orang yang sholat sendirian dan bagi imam. Adapun makmum tidak disyari’atkan mengambil sutroh dan sutrohnya adalah sutroh imam.